Senin, 26 September 2016

SEJARAH PERADABAN ISLAM di TURKI UTSMANI (Tokoh-Tokoh)


Bab 2
Pembahasan

2.1. Tokoh-tokoh Islam di Turki Utsmani
Dalam kepemimpinan masa islam Turki Utsmani memiliki banyak pemimpin, dalam kepeimpinan ini sultan yang pertama mendirikan Turki Utsmani adalah Usman Ibn Erthogol yang selanjutnya diperintah oleh 36 sultan keturunannya. Dari 36 Sultan ini ada empat sultan diantaranya yang paling terkenal dalam penjarahan ke berbagai daerah yakni Muhammad II, Bayazid II, Salim I , Silaiman II, untuk Muhammad II sendiri, beliau adalah salah satu sultan yang paling terkenal, karena dengan gelar al-fatih (sang penakluk) karena atas keberhasilannya menaklukan kekuatan terakhir imperium Romawi Timur berpusat dikota Konstantinopel pada tahun 1453. Selain itu beliau juga melanjutkan penaklukan ke Semenanjung Maura, Serbia Albania sampai ke perbatasan Bundukia.(Ratu Suntiah,Maslani, 2014 :159)

Para Sultan dan Khalifah Pemerintahan Usman (699-1342 H / 1299-1923 M)

NO
NAMA PENGUASA
AWAL MASA KEKUASAAN
1
Utsman bin Ortoghal
699 H/1299
2
Urkhan bin Utsman
726 H/1325 M
3
Murad bin Aurkhan
761 H/1359 M
4
Bayazid bin Murad
791-805H/1389-1402M
5
Muhammad I bin Bayazid
816 H/1413 M
6
Murad II bin Bayazid
824 H/1421 M
7
Muhammad II (al-Fatih)
855 H/1451 M
8
Bayazid bin Muhammad
886 H/1481 M
9
Salim I bin Bayazid
918 H/1512 M
10
Sulaiman (al-Qonuni) bin Salim
926 H/1519 M
11
Salim II bin Sulaiman
974 H/1566 M
12
Murad III bin Salim
982 H/1574 M
13
Muhammad III bin Murad
1003H/1594 M
14
Ahmad I bin Muhammad
1012 H/1603 M
15
Musthafa bin Muhammad
1026 H/1617 M
16
Utsman II bin Ahmad
1027 H/1617 M
17
Mustafa I (kali kedua)
1031 H/1621 M
18
Murad IV bin Ahmad
1032 H/1622 M
19
Ibrahim I bin Ahmad
1049 H/1639 M
20
Muhammad IV bin Ibrahim
1058 H/1648 M
21
Sulaiman II bin Ibrahim
1099 H/1687 M
22
Ahmad II bin Ibrahim
1102 H/1690M
23
Mustafa II bin Muhammad
1106 H/1694 M
24
Ahmad II bin Muhammad
1115 H/1703 M
25
Mahmud I bin Mustafa
1143 H/1730 M
26
Utsman III bin Mustafa
1168 H/1754 M
27
Mustafa III bin Ahmad
1171 H/1757 M
28
Hamid I bin Ahmad
1187 H/1173 M
29
Salim III bin Mustafa
1203 H/1788 M
30
Mustafa IV bin Abd. Hamid
1222 H/1807M
31
Mahmud II bin Abd. Hamid
1223 H/1807 M
32
Abd. Majid I bin Mahmud
1557 H/1839 M
33
Abdul Aziz bin Muhammad
1277 H/1860 M
34
Murad V bin Abd. Majid
1293 H/1876 M
35
Abd. Hamid II bin Abd. Majid
1293 H/1877 M
36
Muhammad Rasyad bin Abd. Majid
1328 H/1910 M
37
Muhammad Wahiduddin bin Abd. Majid
1336 H/1918 M
38
Abd. Majid bin abd. Aziz
1340-1342/1921-1923 M

 2.2. Kemunduran dan Kehancuran Turki Utsmani
Meski pada Sejarah Peradaban Islam Turki Utsmani termasuk kedalam Negara Besar Islam namun ternyata pada kenyataannya Turki Utsmani juga mengalami kemunduran dan kehancuran. Dalam hal kemunduran periode kepemimpinan Sultan Salim II telah dianggap sebagai titik permulaan keruntuhan Turki Utsmani dan berakhirnya zaman keemasannya. Dalam hal kaitannya dikarenakan melemahkan semangat dari para prajurit Turki Utsmani dalam melawan musuh-musuhnya dan menyebabkan banyak kekalahan dalam pertempuran salah satunya pertempuran di Mohakez Hongaria dan dipaksa menandatangani perjanjian Karlowitz 1699. Selain itu berikut faktor internal daneksternal kemunduran dan kehancuran Turki Utsmani

2.2.1. Faktor Internal 

1. Wilayah kekuasaan yang terlalu luas
            Perluasan wilayah yang begitu cepat yang terjadi pada kerajaan Usmani, menyebabkan pemerintahan merasa kesulitan dalam melakukan administrasi pemerintahan, terutama pasca pemerintahan Sultan Sulaiman. Sehingga administrasi pemerintahan kerajaan Usmani tidak beres. Tampaknya penguasa Turki Usmani hanya mengadakan ekspansi, tanpa mengabaikan penataan sistem pemerintahan. Hal ini menyebabkan wilayah-wilayah yang jauh dari pusat mudah direbut oleh musuh dan sebagian berusaha melepaskan diri.
2.   Heterogenitas penduduk
Sebagai kerajaan besar, yang merupakan hasil ekspansi dari berbagai kerajaan, mencakup Asia kecil, Armenia, Irak, Siria dan negara lain, maka di kerajaan Turki terjadi heterogenitas penduduk. Dari banyaknya dan beragamnya penduduk, maka jelaslah administrasi yang dibutuhkan juga harus memadai dan bisa memenuhi kebutuhan hidup mereka. Akan tetapi kerajaan Usmani pasca Sulaiman tidak memiliki administrasi pemerintahan yang bagus di tambah lagi dengan pemimpinpemimpin yang berkuasa sangat lemah dan mempunyai perangsai yang jelek.
3.   Kelemahan para penguasa
Penguasa yang tidak cakap Setelah sultan Sulaiman II al-Qanuni. Kelemahan ini lebih disebabkan masuknya sikap hedonisme di kalangan istana, seperti suka bermewah-mewahan, minum-minuman kras, dan wanita penghibur, hal ini menimbulkan perselisihan dilingkungan istana.
4.   Budaya Pungli
Budaya ini telah meraja lela yang mengakibatkan dekadensi moral terutama dikalangan pejabat yang sedang memperebutkan kekuasaan (jabatan).
5.   Pemberontakan-Pemberotakan Tentara Jenissari
Pemberontakan Jenissari terjadi sebanyak empat kali yaitu pada tahun 1525 M, 1632 M, 1727 M dan 1826 M. Pada masa belakangan pihak Jenissari tidak lagi menerapkan prinsip seleksi dan prestasi, keberadaannya didominasi oleh keturunan dan golongan tertentu yang mengakibatkan adanya pemberontakan-pemberontakan
6.   Merosotnya Ekonomi                                                                                            Akibat peperangan yang terjadi secara terus menerus maka biaya pun semakin membengkak, sementara belanja negara pun sangat besar, sehingga perekonomian kerajaan Turki pun merosot
7.   Kurang berkembangnya ilmu pengetahuan 
Ilmu dan Teknologi selalu berjalan beriringan sehingga keduanya sangat dibutuhkan dalam kehidupan. Keraajan usmani kurang berhasil dalam pengembagan Ilmu dan Teknologi ini karena hanya mengutamakan pengembangan militernya. Kemajuan militer yang tidak diimbangi dengan kemajuan ilmu dan teknologi menyebabkan kerajaan Usmani tidak sanggup menghadapi persenjataan musuh dari Eropa yang lebih maju.

2.2.2. Faktor Eksternal
1. Timbulnya gerakan Nasionalisme. Bangsa-bangsa yang tunduk pada kerajaan Turki selama berkuasa mulai menyadari kelemahan Turki tersebut. Kekuasaan Turki atas mereka bermula dari penaklukan dan penyerbuan, meskipun Turki sudah berbuat sebaik mungkin kepada puhak yang dikuasai, namun mereka beranggapan bahwa Turki adalah orang asing yang menaklukan mereka, ketika Turki melemah mereka langsung melepaskan dri dari cengkrapan kekuasaan Turki.(Ratu Suntiah, Maslani, 2014:162)
2.Terjadinya kemajuan teknologi di Barat, khususnya dalam bidang persenjataan, sementara di Turki terjadi stagnasi ilmu pengetuan, sehingga setiap berperang melawan Eropa Turki seslalu kalah karena masih menggunakan senjata tradisional sedangkan Eropa sudah menggunakan senjata modern. ( Ratu Suntiah, Maslani, 2014:163)
2.3. Turki Sekarang
            Turki Utsmani runtuh pada Perang Dunia I dan berdirilah Negara Turki Modern (Republik Turki). Suriah pun lepas dari kekuasaan Turki. Ia berada dibawah Mandat Prancis. Namun, menurut perjanjian Prancis-Turki pada 1921, kompleks makam Sulaiman Shah yang berada diwilayah suriah tetap berada di bawah kekuasaan Turki, yang ditandai dengan bendera dan tentara penjaga.
            Pada 1968 ketika suriah membangun bendungan Efrat, makam Sulaiman Shah pun dipindahkan ke tempat lain, khawatir air bendungan akan merusak kompleks makam. Dalam perjanjian dengan suriah pada 1968, pihak Turki menginginkan agar makam kakek buyutnya itu tetap berada di wilayah suriah. Pada 1973, makam Sulaiman Shah dipindah ke sebuah bukit yang beranjak sekitar 30 KM dari perbatasan Turki hanya saja komleks mkam ang bru ini sangat terpencil. Karena itu dalam perjanjian dengan suriah pada 2010, pihak Turki diperbolehkan membangun jalan dari wilayahnya menuju kompleks makam kakek buyutnya itu. Pihak Turki juga diperbolekan menempatkan tentara pejaga dan mengibarkan bendera. Sejaki itu banyak umat Islam, terutama dari Turki ang beziarah ke makam Sulaiman Shah, termasuk Abdullah Gul ketika masih menjadi presiden Turki.







Bab 3
Penutup

3.1. Simpulan
Dalam perkembangannya Turki Ustmani memiliki tokoh-tokoh Islam yang sangat berpengaruh dalam peradaban Islam salah satunya dengan gelar Al-Fatih yakni Muhammad II yang berhasil memimpin prajurit dan berhasil menguasai Konstantinopel. Namun meski Turki Utsmani merupakan negara besar islam, negara ini juga mengalami kehancuran dan kemunduran dalam peradabannya, penyebabnya dikarenakan dua faktor yakni internal dan eksternal. Melemahnya semangat dari prajurit Turki merupakan salah satu faktor internal sedangkan salah satu faktor eksternalnya yaitu peningkatan teknologi khususnya dibidang ersenjataan di Barat saat Turki mengalami Stagnasi Ilmu Pengetahuan.

3.2.Saran
            Dari sejarah peradaban Islam di Turki kita sebagai mahasiswa hendaknya bisa belajar dari kejadian ini, ketika Turki Utsmani meperjuangkan islam sampai dengan peperangan khendaknya kita juga mau memperjuangkan islam meski dengan cara yang berbeda.