Senin, 10 Oktober 2016

Contoh Feature (Pengantar Ilmu Jurnalistik)

Nama  : Ranti Nuarita
Humas 2B  1154060066

Destinasi Wisata Sejarah dan Seni Kota Tua Jakarta

Hawa panas menyambut kedatangan kami di Jakarta, setelah melalui perjalanan kurang lebih 4 jam. Perjalanan ku beserta teman-teman Jurusan Ilmu Komunikasi Humas semester 2 dalam rangka observasi Kompas Media beserta kunjungan ke Museum Jakarta. Kebetulan kunjungan kami merupakan tugas untuk UAS namun juga sebagai sarana refreshing.
Pertama kali tiba di Jakarta, aku baru bangun tidur karena badan sedang letih akibat malamnya baru pulang dari Company Visit Kementrian Luar Negeri Jakarta lalu pulang ke Bandung dan paginya harus berangkat lagi ke Jakarta untuk Observasi, ditambah hawa siang itu yang memang cukup panas. Rasanya aku ingin keluar mencari udara segar, juga ingin keliling melihat-lihat pemandangan Ibu Kota Indonesia ini.. Untunglah saat Observasi ke Kompas kami diajak ke salah satu destinasi wisata di Kota Jakarta yakni Kota Tua.

Sejak zaman penjajahan kolonial Belanda hingga saat ini, Kawasan Kota Tua Jakarta seperti memiliki "magnet" tersendiri. Bagaimana tidak, pada masa kolonial, wilayah ini merupakan pusat pemerintahan. Gedung Museum Sejarah Jakarta yang berdiri gagah yang merupakan simbol Kota Tua dahulu adalah Balai Kota. Berbicara tentang kota tua, Kota ini merupakan tempat dimana banyak sekali bangunan-bangunan bersejarah disekitarnya, selain adanya Museum Fatahillah juga masih banyak sekali Museum-museum lainnya. Bisa dibilang Museum Sejarah Jakarta diapit oleh museum-museum yang ada di kawasan Kota Tua yang sangat sayang bila tak dikunjungi. Di sisi kirinya, ada Museum Wayang yang dulunya merupakan gereja. Sedangkan di sisi kanan ada Museum Keramik dan Seni Rupa, serta di depan gedung museum ada Gedung Kantor Pos Indonesia.).
Tak hanya sampai disitu, bila Anda mau berjalan sedikit, terpisah sekitar satu blok dari Museum Sejarah Jakarta juga ada museum perbankan yaitu Museum Bank Indonesia dan Museum Bank Mandiri yang terletak berdampingan.

Bangunan-bangunan tersebut bukanlah ada tanpa alasan. Tetapi mereka ada dengan menyimpan kisah-kisah bersejarah yang membalut setiap koleksinya. Bukan hanya itu, di wilayah Kota Tua juga masih menyimpan bangunan-bangunan bersejarah yang sayang untuk dilewatkan.

Akupun masuk kesalah satu museum, tepatnya museum Fathahillah, didalamnya banyak sekali benda-benda bersejarah yang berhubungan dengan kondidi Jakarta pada zama dulu serta ada pula Lukisan-Lukisan yang menunjukan Kondisi Jakarta pada masa penjajahan.  Tak henti-hentinya aku berdecak kagum atas keindahan ornamen-ornamen didalamnya. Saya dan teman-teman pun mengabadikan kunjungan kami di kota tua dengan mengambil beberapa foto bersama barang – barang sejarah yang ada disana.
Saat melewati balai seni rupa dan keramik, mata kami tertuju pada Lukisan-Lukisan atau seni rupa dan keramik dan menemukan banyak lukisan yang sangat artistik. Keindahan karya seni tersebut membuat kami terpesona dan akhirnya menghabiskan sisa waktu kunjungan kami disana. Berbagai lukisan mengenai kehidupan masyarakat di Indonesia membuat kami bangga akan hasil karya putra putri Indonesia yang sangat berbakat ini.

Tak terasa waktu berlalu dan menunjukan pukul 11.00, saatnya kami melanjutkan perjalanan menuju Kompas Media dan mengakhiri wisata kami kali ini. Cuaca yang cerah dan suasana yang menggembirakan ini menambah keceriaan saya dan teman – teman di liburan kami hari itu. Kelelahan kami terasa tidak begitu berarti dibandingkan pengalaman berkunjung ke kota tua dan mengetahui sedikit tentang sejarah Indonesia bersama – sama. Semoga di lain waktu kami mendapat kesempatan untuk berwisata dan belajar bersama lagi.

Contoh Laporan BAB Bahasa Indonesia

FILSAFAT SOSIAL PADA ABAD KE-20
LAPORAN BAB
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu Maria, S.Pd., M.Hum
oleh
Ranti Nuarita (1154060066)


JURUSAN HUBUNGAN MASYARAKAT
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2016










A.    Pendahuluan
Secara umum, penulis mengulas ihwal sentral dalam ilmu filsafat, yakni menyajikan tentang ulasan filsafat sosial yang sangat berpengaruhyang dijadikan titik tolak diskusi modern, paparan atas berbagai tahap dalam sejarah filsafat sosial dikemukakan dalam kaitannya dengan pembahasan tentang lingkungan sosial yang berubah
            Buku ini terdiri atas 9 bab. Adapun bagian bab yang direviu pada buku ini adalah bab 9 tentang Filsafat Sosial pada Abad ke-20.
Adapun identitas lengkap dari buku tersebut sebagai berikut.
            Judul Buku      : Filsafat Sosial : Dari Feodalisme Hingga Pasar Bebas
            Judul Bab        : Filsafat Sosial pada Abad ke-20
            Penulis             : Hans Fink
            Penerbit           : Pustaka Pelajar
            Kota Penerbit  : Yogyakarta
            Edisi                : Pertama
            Jumlah Halaman :vi +197
            Ukuran                        :
            ISBN               :979-3477-19-9

B.     Ringkasan Bab
Bab 9 dalam buku Filsafat Sosial: Dari Feodalisme Hingga Pasar Bebas ini memaparkan pembahasan berkaitan dengan pemikiran dan pendekatan mengenai filsafat sosial yang berkembang dari era revolusi Rusia hingga abad ke 20 yang membahasdimana filsafat sosial menaruh perhatian pada isu-isu benar dan salah yang dalam hal pendistribusian para fisuf berusaha memberikan pembenaran eksplisit untuk mengorganisasikankehidupan sosial dengan cara tertentu.Disekitar 2 kutub yakni sosialis dan kapitalis. Namun pada saat jaman perang Dunia 1 tepatnya di Rusia nasionalisme ternyata lebih kuat dari pada sosialisme internasional. Pada perang dunia 1 menurut standar Eropa Rusia adalah Negara paling terbelakang, karena terdapat industrialisasi yang bersifat absolut yang dibuat oleh investor asing.dalam periode tidak lama Rusia melakukan Revolusi yaitu dalam hal ini Revolusi sosialis di Eropa Barat. Salah satu langkah revolusi Rusia adalah nasionalisasi lahan dimana, lahan-lahan yang luas dibagi dan hak untuk menggunakannya diberikan kepada petani dan buruh. System ini mengakibatkan regenerasi pertanian menjadi pesat . memang dalam perang dunia 1. menghasilkan perluasan dan partisipasi demokrasi yang penting, namun dibeberapa Negara dalam kajian demokratis kaum perempuan diberikan hak batasan untuk mendapatkan hak suara dan hak politik yang sama dengan laki-laki.dan sampai perang dunia 2 perempuan tidak mendapatkan hak suara dan mendapatkannya setelah di Rusia benar-benar menegakan revolusi.berbeda dengan system politik, system ekonomi pun mengalami krisis yang disebakan rendahnya laba kelebihan produksi dan meningkatnya pengangguran. Hal ini tentunya menambah kesulitan bagi berbagai industry yang saling bersaing diberbagai Negara kapitalis.isyarat pertama akan terjadinya krisis ekonomi itu berjalan seiring dengan gerakan rakyat diseluruh duniadalam masa ini kaum perempuan kembali bergabung melawan penindasan seksual atau diskriminasi hak-hak politik secara formal. Dimasyarakat-masyarakat kapitalis berbagai strategi kapitalis yang mungkin dijalankan itu bias ditandingi dengan berbagai tanggapan sosialis. Semua isu antara kapitalis dan sosialis mengandung dimensi filosofis bagi para filsuf-filsuf sosial.para filsuf telah berusaha memberikan pembenaran eksplisit untuk mengoranisasikan kehidupan sosial dengan cara tertentu.karena menurut para filsuf kajian filsafat sosial bukan hanya penting untuk mencermati berbagai hal melalui perspektif yang lebih luas untuk menetapkan pikiran dengan cara yang terpelajar.
C.    Pembahasan
Secara umum, materi yang dibahas pada buku ini cukup sulit dipahami. Hal tersebut karena materi yang disampaikan banyak yang mengandung bahasa filsafat, dimana bagi orang awam yang belum mengerti dengan filsafat akan sulit untuk memahaminya, meski begitu dalam buku Filsafat Sosial : Feodalisme hingga pasar bebas ini banyak juga pengetauan yang bias didapatkarena yang dibahas tidak hanya filsaft melainkan bagaimana filsafat tersebut muncul dan bagaimana perubahan-perubahan mulai terjadi dadi awal feodalisme hingga abad 20 sekarang ini diseluruh dunia. Berbeda dengan buku Filsafat Sosial : perkembangan di Indonesia karya Drs. Surajiyo, buku ini lebih mudah dimengerti dikarenakan bahasa yang digunakan tidak terlalu sulit dan tidak terlalu banyak mengandung bahasa baku, namun sayangnya buku yersebut hanya berpaku tentang filsafat yang berkembang di Indonesia saja

D.    Simpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut
1.      Filsafat sosial pada abad 20 menitik beratkan dari masa revolusi rusia hingga abad 20 dimana pada masa tersebut para filsuf mempelajari dan mencari solusi tentang isu-isu yang berkembang di era kapitalisme dan sosialisme, disalamnya juga ada mengenai uraian situasi dari tahun 1917 hingga 1967.Selain itu ada uraianteori-teori demokrasi liberal pada periode 1977 sampai teoriteori sosial abad 20.
2.      Dari hal yang telah dipaparkan dari buku Filsafat Sosial: Dari Feodalisme hingga Pasar Bebas penulis memberi saran kepada pembaca untuk membaca buku tersebut karena meski ada beberapa kata yang baku dan sulit dimengerti namun dalam buku ersebut banyak hal-hal yang dibahas tidak hanya membahas filsafat melainkanada pengethuan lain seperti Feodalisme, Liberalisme, Absolutisme , Sosialisme dan lainnya.
E.     Daftar Referensi
Fink, H. (2010). Filsafat Sosial: Dari Feodalisme hingga Pasar Bebas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Drs.Surajiyo (2010). Filsafat Sosial :Perkembangannya di Indonesia, Jakarta: Bumi Aksara



Resume Ilmu Alamiah Dasar

Dalam kajian Ilmu Alamiah Dasar dikaji mengenai Wahyu dimana ada pernyataan yang mengetakan mengenai Wahyu Pemandu Ilmu. Jika mempelajari Sains dan rasio tidak perlu dalam keadaan suci maka berbeda dengan Wahyu, Dalam mempelajari  Wahyu harus dalam keadaan Suci. Dalam hal ini pula wahyu itu diturunkan terakhir karena pada hakikatnya untuk memahami wahyu harus mengerti rasio dan sains atau dalam hal ini manusia pemikirannya harus sudah maju dan wahyu pun hanya diberikan kepada orang orang suci ini juga termasuk kedalam keistimewaan wahyu dimana tidak bisa sembaranga damalam belajar wahyu, wahyu juga hanya dipahami manusia sesuai dengan inteligentnya lalu yang terakhir rahasia dari wahyu sendiri masih belum bisa terbongkar Wahyu sendiri tidak pernah membaerikan batsan berfikir namun karena wahyula pemikiran manusia menjadi lebih maju. Ilmu tentang wahyu sendiri tidak untuk Rasul karena pada hakikatnya seorang Rasul itu sudah mengetahui atau mengerti wahyu sehingga wahyu diturunkan untuk Rasul tujuannya adalah agar para Rasul tersebut menyebarkannya untuk umatnya. Pada hakikatnya Fungsi dari wahyu adalah memberi jawaban yang tidak bisa dibenarkan atau disalahkan. Orang muslim dalam kehidupannya harus bisa menyelaraskan antar wahyu, Rasio serta Intelektualnya harus baik. Selain sebagai pedoman hidup wahyu juga berfungsi untuk penyempurna kehidupan manusia, sebagai patokan hidup manusia dan sebagai penyempurna ilmu sains dan rasio yang pada hakikatnya perkembangnnya lebih lambat. Jika setiap Sains tentang alam berpijak pada sebuah pandangan dunia mengenai hakikat realitas, berbeda dengan wahyu yang memandang dunia tidak hanya mengenai realitas namun juga memandang masa depan dari dunia itu sendiri.
Dalam sejarah pernah terjadi gejolak atau perbedaan pemikiran antara Agama, Sains serta Filsafat. Tepatnya pada masa Renaisans dimana pada masa itu diartikan sebagai masa pencerahan, Perubahan pemikiran masyarakat gereja pada saat itu yang menganggap bahwa gereja adalah tempat yang mengikat mereka dari realitas dunia. Renaisans sendiri meiliki hakikat masa Pencerahan, nah hakikat pencerahan disini adalah pencerahan bagi dunia barat untuk keluar dari belenggu gereja, umat kristen ortodox mulai melakukan pemikiran-pemikiran untuk berusaha berjalan lkearah yang lebih maju, kika umat kafir memulai perubahan menuju kearah yaang lebih maju dalam kajian Sains dan Ilmu Pengetahuan berbeda dengan umat dimana saat itu umat muslim masih berkutat dengan teknologi-teknologi traditional bangsa barat terus maju dengan melakukan pencerahan mengenai ilmu pengetahuan dan sains untuk peningkatan kualitas dari bangsa barat sendiri menuju era modern. Banyak orang-orang berfikir didunia barat dalam pencarian arti kehidupan yang sesungguhnya tidak hanya terus berkutat dengan gereja yang dalam pemngimplementasiannya banyak larangan-larangan yang tidak boleh dilakukan oleh umat kristen, sehingga dibarat banyak muncul orang-orang atheis, banyak umat kristen ortodox yang berfikiran bahwa agama itu adalah hal yang telah mengkebiri akal mereka dan agama jugalah yang dianggap sebagai hal yang mengganggu kehidupan sehari-hari. Jika di Barat orang-orang atheis itu dibebaskan berbeda halnya dengan indonesia yang menganut kepercayaan ke-Tuhanan yang  maha esa jadi ketika ada orang atheis bisa Saja dipenjarakan atau dibunuh, padahal pda hakikatnya orang-orang atheis mengambil jalan menjadi seorang atheis adalah karena pemikiran mereka sendiri dalam pencarian hakikat Filsafat. Pemikiran-pemikiran orang-orang dogmatis sampai banyak yang mengkafirkan orang yang berfilsafat, hal mereka akukan tersebut tidak lain hanyalah ungkapan emosional semata. Kemajuan bangsa barat dalam Ilmu pengetahuan dan Sains kadang pada implementasinya tidak memikirkan mengenai Agama,Moralitas serta Etika sehingga yang mereka lakukan tidak memikirkan apapun yang dipikirkan hanya bagaimana caranya membuat alat secanggih mungkin seperti contohnya ketika mereka membuat nuklir hal mereka pikirkan adalah bagaimana caranya agar nuklir tersebut dapat meledakan satu tempat secara sekaligus, Ilmu pengetahuan tanpa agama yang dicari adalah bagaimana caranya membuat nuklir canggih yakni sekali jatuh musuh langsung tewas, namun berbeda dengan kajian agama  jikalau Ilmu pengetahuan dibarengi dengan agama maka yang dipikirkan adalah apakah benda tersebut dapat berguna dan memikirkan jikalau alat tersebut dibuat adakah kegunaan positif dari alat tersebut, serta akibat-akibat dari dibuatnya benda tersebut. Menurut para saintik agama Moralitas serta Etika adalah sebagai pembatas bagi Ilmu pengetahuan dan sains. Perlu diakui bahwa memang pada saat ini dunia atau Ilmu Pengetahuan serta teknologi  adalah suatu hal yang dimiliki atau dikuasai oleh barat terbukti dalam negara muslim belum ditemukan penemuan-penemuan teknologi yang canggih seperti handphone motor ataupun mobil semua teknologi tersebut berasal dari barat bahkan pada saat ini hidup sebagai muslim hanya berlaku dalam ibadah sementara dalam pengimplementasian hidup sehari hari itu umat muslim lebih mengacu pada barat seperti adanya bank konvensional yang lebih kapitalis dimana hal tersebut adalah produk dari barat. Semua produk-produk teknologi yang berkembang saat ini berasal dari umat kafir atau barat dan bukan dari kaum Muslimin.Kita sebagai umat islam memang sering solat puasa namun kehidupan kita sehari-hari masih terbelenggu dunia barat. Meskipun kita mengetahui bahwa dalam sejarah banyak Ilmuan Ilmuan barat yang berguru dari Ilmuan Muslim, namun pada prakteknya ilmuan muslim bukannya terus meningkatakan ilmu penegtahuan dan teknologi namun malah lebih terfokus pada pengkajian agama dan tekmologi dilupakan sehingga perkembangan Teknologi dan Ilmu pengetahuan umat Muslimpun sangat minim dan mengakibatkan kalah dari peradaban Barat. Sebenarnya adanya pertentang antara Ilmu penegetahuan Filsafat serta Agama itu disebabkan karena adanya manipulasi dari salah satunya, misalkan ada salah satu ayat al-qur’an yang bertentangan dengan Sains atau ilmu penegtahuan, itu bukan kareka salah sains atau agama itu sendiri melainkan kemungkinannya karena penafsiran dari ayat al-qur’an tersebut yang belum benar atau bisa saja kemungkinan karena pengkajian dri ilmu pengetahuan tersebut yang belum sempurna Sains, Filsafat dan Wahyu itu sumbernya dari Tuhan sehingga tidak mungkin salah atau saling bertentangan, hanya saja yang salah bukan Ilmu penegetahuan Agama atau Filsafat yang salah itu dari manusianya baik dalam penafsirannya ataupun dalam pengkajiannya. Contohnya Darwin dahulu merupakan termasuk umat kristen yang taat, hanya Darwi menjadi tidak taat gara-gara ada peristiwa ketika beliau menemukan leher jerapah yang manjang lalu memangdang evolusi jerapah termasuk karena faktor alam bukan Tuhan, namun orang-orang agamis menolak dan berpikiran tidak mungkin segala sesuatu didunia ini tidak berhubungan dengan Tuhan Karena Tuhanlah Pencipa alam semesta. Dalam penemuannya Darwin meneliti jerapah  awalnya memiliki leher yang pendek pendek namun karena pohon-pohon yang tinggi akhirnya lehernya pun menjadi panjang karena faktor alam. Lalu ada pula penelitian lain dimana burung paruhnya berbeda-beda dan kajiannya adalag karena makana berbeda-beda sehingga paruhnya pun berbeda. Akhirnya membuat Darwin juga berfikiran bahwa  manusia  merupakan hasil evolusi dari selain manusia. Darwin memberikan teori tersebut dalam kajiannya juga menggunakan Ilmu pengetahuan sehingga kita jikalau tidak mempunyai ilmu pengetahuan jangan dan tidak bisa menolaknya jikalau akan atau ingin menolanyak harus menggunakan ilmu pengetahuan pula tidak bisa hanya dengan menggunakan Al-Qur’an lalu selesai masalah namun perlu banyak penelaahan dalam kajiannya.
2. Alam Semesta
Selanjutnya ada mengenai penciptaan alam semesta, dalam penciptaan alam semesta terdapat banyak teori-teori yang berkembang seperti adanya Teori kabut dan teori yang sangat terkenal saat ini adalah teori  bigbang yang berpendapat  dulu alam kosong dengan pernyataan dari penemu teori ini yakni George Lemaitre yang mengatakan bahwa alam semesta berupa sebuah “primeval atom yang berisi semua materi dalam keadaan padat. Suatu ketika atom tersebut meledak dan seluruh materinya terlempar ke ruang alam semesta yang kosong”  disii dapat diartikan bahwa Alam semesta dulu memang kosong sampai bahasa Alam semesta itupun tidak ada, namun ruang kosong tersebut memiliki energi yang  besar lalu setelah energi terseut makin membesar dan membesar akhirnya terjadi ledakan dari awalnya Alam semesta ini  tidak  memiliki benda ataupun  materi hanya ruang yang kosong, namun dalam ruang  kosong tersebut  menyimpan kekuatan maha dashyat seperti ada dalam  ayat alquran tepatnya surat Al-Anbiya ayat 30 yang menjelaskan tentang langit dan bumi bersatu yang artinya “Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan umi itu keduanya dahulu adalah yang padu, lalu kemudian kami pisahkan antara keduanya.” Selain itu penciptaan alam semesta juga dapatdianalogikan dengan  analoginya balon yang terus-terusan ditiup energi didalamnya akan semakin menguat, ketika energi didalam lama kelamaan makin menguat maka akhirnya ketika sudah tidak bisa menahan energi didalamnya balon tersebut akan pecah, hamburan energi bertebaran kemana-mana dan akhirnya menjadi materi . contoh lainnya atom materi terkecil yang tidak terhingga, sesuatu yg tidak terhingga yang sudah tidak terlihat oleh mata kita  adalah non materi. Seperti ada dalam islam Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun yang artinya kita dari non materi jadi materi dan akhirnya akan kembali ke yang non materi dan yang kembali adalah jasad atau ruh kita.
Dalam perkembangan Ilmu pengetahuan di Barat lahir pula para ahli astronomi dimana ilmu yang dikajinya adalah Alam Semesta. Alam semesta  ada yang berpendapat di alam semesta terdapat bintang-bintang yang beredar mengikuti suatu pusat yang berupa suatu kabut pijar yang sangat besar dikelilingi oleh kelompok-kelompok bintang yang sangat dekat satu sama lain yang juga dikelilingi oleh gumpalan-gumpalan kabut gas pijar yang lebih kecil dari pusatnya (nebula) dan tebaran ribuan bintang dan termasuk kedalamnya adalah matahari serta keseluruhan yang terdapat di Galaxi. Pada hakikatnya, Galaxi itu tidak hanya satu namun beribu-ribu jumlahnya. Galaxi dimana tempat bumi kita berinduk dinamakan Bima sakti, sementara teori alam semesta yang terkenal adalah teori Bigbang. Banyak teori-teori mengenai alam semesta akhirnya timbul pula teori tentang  dua gaya yang pertama adanya gaya gravitasi dari teori Newton yang berpendapat tentang alam semesta yang statis dan tetap percaya bahwa alam semesta harus tetap statis, lalu ada pula gaya yang kedua yakni adanya repulsi kosmis. gerak revolusi bumi yakni bumi mengelilingi mataharidalam satu kali revolusi selama waktu satu tahun Selain itu Einstein pun dengan teorinya menambahkan tentang teori relativitas. Atau dalam hal ini einstein lebih berpendapat mengenai gaya lawanya yaitu anti gravitasi yang dalam penggunaannya gaya ini adalah gaya ynag dibuat karena campurtangan manusia seperti gaya anti gravitasi pada pesawat terbang agar saat terbang pesawat tersebut tidak tertarik oleh tarikan gravitasi melainkan bisa dapat stabil diudara dengan tenaga antigravitasinya tersebut. Alam semesta yang kita tempati saat ini yakni bumi juga memiliki gerak rotasinya dimana rotasi bumi sendiri sama dengan arah revolusinya dengan pengertian bumi berputar pada porosnya.
3.Peran Cendekiawan Muslim
Seorang cendekiawan muslim dikenal sebagai orang yag tidak hanya aktif dalam berfikir, menguasai ilmu pengetahuan, kritis dalam bertindak juga selalu mengerjakan amal shaleh. Cendekiawan muslim Bukan perkara yang mudah untuk menjadi cendekiawan muslim yang intelek serta agamis dalm Al-Quan surat Al-Imran(3) 150-159 dijelaskan mengenai sifat-sifat atau ciri dari cendekiawan muslim seperti:
1.      Berdzikir dan selau mengingat Allah dalam situasi dan kondisi apapun
2.      Memikirkan segala sesuatu yang terjadi dialam raya yang akhirnya dapat memberikan semangat ganda bagi tujuan hdup, dengan memahami rahsia-rahasia alam dari kebesaran Allah swt.
3.      Berusaha terus berkreasi dalam meningkatkan kualitas dari cendekiawn musim tersebut.
Peranan intelektual muslim saat ini tidak hanya berupa perumusan ide atau gagasan tetapi juga arti tujuan yang dicapai oleh publik atau masyarakatnya, dalam hal ini pula cendekiawan muslim harus melakukan tahapan-tahapan atau strategi dalam menciptakan lingkungan yang agamis serta ilmiah dalam peradaban masa kini berikut ada tahapan serta strategi yang dapat dilakukan seorang cendekiawan muslim
1.      Mengajarkan kepada masyarakat muslim, dimana hal yang diajarkan pun harus sesuai dengan Al-Quran serta As-Sunnah.
Hal ini menjadi penting mengapa karena memang pada hakikatnya seorang muslim tidak bisa lepas dari dua pedoman ini dimana hanya Al-quran dan As-Sunnah lah yang merupakan peninggalan atau titipan dari Allah dan Rasulnya untuk pedoman manusia kearah yang baik nai di dunia maupun diakhirat
2.      Menyebarkan Ilmu pengetahuan kepada seluruh masyarakat sebagai eksistensi aqidah islamiyah
3.      Orientasi intelektualitas yang senantiasa berpihak pada kepentingan masyarakat
Dengan peran ini cendekiawan uslim bisa menunjukan betapa  inteleknya mereka dan betapa baiknya apalagi jika saat menjadi bisa menunjukan building intelek dari cendekiawan tersebut dengan membentuk charcter Building yang baik dengan penerapan-penerapan prinsip islami seperti
a.       Membangun pola pikir yang slami, dimana setiapa apapun yang dilakukan semuanya semata-mata hanya karena Allah swt.
b.      Membangun kepribadian yang baik atau beramal shaleh agar dapat menjadi cerminan bagi muslim lainnya
4.      Menjadi tauladan dalam pengamalan ajaran islam di masyarakat
5.      Mengkontruksi kembali warisan pemikiran-pemikiran islam dan implementasiya terhadap masyarakat
6.      Membentuk masyarakat yang memiliki unsur-unsur kepribadian yang islamic dan intelek dengan
a.       Hal yang paling utama adalah iman
b.      Akal dan penerapannya dalam pengentahuan
c.       Amal shaleh yang tidak boleh terlewatkan
7.      Memperansertakan Al-quran serta Al-hadist dalam menyampaikan ilmu pengetahuan dengan hikmah bijaksana kepada masyarakat.

Kesimpulan yang dapat diambil dalam peranan cendekiawn muslim dalam membangun peradaban adalah dimana cendikiawan mulim saat ini merupakankekuatan morl dan intelektual dalam melakukan reformasi menuju masyarakat yang demokratis dan manusiawi, berperan aktidf dalam merumuskan ajaran-ajaran islam secara cerdas untuk menghadapi peradaban modern yang semakin terasa sepei tanpa nilai-nilai spiritual, menciptkan barisan masyarkat yang rapiuntuk perbaikan kondisi sosial ekonomi umat islam khususnya, melakukan rekontruksi mental umat untuk senantiasa mencintai ilmu pengetahuan baik agama maupun umum dan tetap konssiten memperjuangkan aspirasi hati nurani masyarakat.Intelektual muslim dalam hal ini contonya adalah mahasiswa adalah agent of change yang dalam implementasinya harus bisamenjadi agen oerubahan dimana perubahan tersebut harus condong kearah yang positif dan maju, intelektual muslim yang senantiasa terlibat secra kritis terhadap nilai, tujuan dan cita-cita dalam menegakan pesan-pesan Al-quran dan sunnah Rasulullah untuk menyelesaikan masalah-masalah sosial dan kemanusiaan dengan potensi pikir dan dzikir yang dimilikiny. Sehingga untuk tercapainya perannan intelektual muslim harus memiliki tahapan-tahapan danstrategi yang harus dilakukan dan yang paling penting tidak melupakan pentingnya akhlak serta aqidah dalam melakukan perannya di masyarakat, melakukan amal shaleh dan terus berusaha dan bertawakkal kepada Allah. Dan semua itu dilakukan untuk menuju masyarakat yang adil dan makmur serta tidak lupa untuk meraih ridho Allah swt.

Selasa, 04 Oktober 2016

MAKALAH MASYARAKAT MADANI (TUGAS PKN)

 Bab 1 Pendahuluan
1.1.Latar Belakang

Civil society atau sering di sebut dengan masyarakat madani, istilah ini adalah penerjemahan dari konsep civil society yang pertama kali di gulirkan oleh Dato Seri Anwar Ibrahim pada acara festival 26 September 1995 di Jakarta. Konsep ini menunjukan bahwa masyarakat ideal adalah sistem social  yang subur yang di asaskan kepada prinsip moral yang menjamin keseimbangan antara kebebasan perorangan dengan kestabilan masyarakat atau bisa di sebut kelompok yang memiliki peradaban maju.

Konsep masyarakat madani adalah sebuah gagasan yang menggambarkan masyarakat beradab yang mengacu pada nilai-nilai kebijakan dengan mengembangkan dan menerapkan prisip interaksi social kondusif bagi penciptaan tatanan demokratis dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara..

      1.2. Rumusan Masalah
1.   Apa Pengertian Masyarakat Madani (Civil Society)?
2.   Bagaimana Sejarah Pemikiran Masyarakat Madani?
3.   Bagaimana Karakterisitik Masyarakat Madani?
4.   Apa Saja Syarat Terbentuknya Masyarakat Madani?
5.    Problematika Dan Solusi Menuju Masyarakat Madani?

1.3. Tujuan
1.    Memaparkan Pengertian Masyarakat Madani (Civil Society)
2.    Mamparkan Sejarah Pemikiran Masyarakat Madani
3.    Memaparkan  Karakterisitik Masyarakat Madani
4.    Memaparkan Syarat Terbentuknya Masyarakat Madani
5.    Memaparkan Problematika Dan Solusi Menuju Masyarakat Madani
Bab 2
Pembahasan

2.1. Pengertian Masyarakat Madani (Civil Society)

Istilah Masyarakat Madani di Indonesia diperkenalkan oleh Dr. Anwar Ibrahim, ketika menyampaikan ceramah dalam acara Festival Istiqlal II tahun 1995 di Jakarta, sebagai terjemahan dari Civil Society dalam Bahasa Inggris, atau al-Mujtama’al-Madani dalam Bahasa Arab, adalah masyarakat yang bermoral yang menjamin keseimbangan antara kebebasan individu dan stabilitas masyarakat, dimana masyarakat memiliki daya dorong usaha dan inisiatif individual (Prasetyo, et all. 2002: 157). Adapun yang memaknai Civil Society identik dengan “masyarakat berbudaya”(Civilized Society). Lawannya, adalah “masyarakat liar”(Savage Society).

Akan tetapi secara global bahwa yang di maksud dengan masyarakat madani adalah sebuah kelompok atau tatanan masyarakat yang berdiri secara mandiri di hadapan penguasa dan negara memiliki ruang publik ( Publik Sphere ) dalam mengemukakan pendapat adanya lembaga-lembaga mandiri yang dapat menyalurkan aspirasi dan kepentingan publik.

Untuk menciptakan Civil Society yang kuat dalam konteks pertumbuhan dan perkembangan demokrasi diperlukan strategi penguatan kearah pembentukan negara secara gradual dengan suatu masyarakat politik yang demokratif-partisipatif, reflektif, dan dewasa yang mampu menjadi penyeimbang dan kontrol atas kecenderungan aksesif negara.

Yang perlu kita garis bawahi dalam pengertian masyarakat madani ini adalah bahwa masyarakat tersebut mempunyai cita-cita agar rakyatnya aman, nyaman dan sejahtera, serta sistem yang di gunakan cukup baik karena setiap orang tidak harus menggantungkan dirinya kepada orang lain.

2.2. Sejarah Pemikiran Masyarakat Madani

Istilah Madani sebelumnya sudah ada Pada masa ini (Aristoteles, 384-322 SM) Civil Society dipahami, sebagai sebuah komunitas politik tempat warga dapat terlibat langsung dalam berbagai percaturan ekonomi-politik dan pengambian keputusan. Istilah ini juga dipergunakan untuk menggambarkan suatu masyarakat politik dan etis dimana warga negara di dalamnya berkedudukan sama di depan hukum. Hanya saja istilah tersebut belum poluler dimasa Aristoteles.

Istilah Civil Society terus dikembangkan oleh para tokoh G.W.F Hegel (1770-1831 M), Karl Mark (1818-1883 M) dan Antonio Gramsci (1891-1837 M). Di Indonesia, masyarakat madani sebagai terjemahan dari Civil Society diperkenalkan pertama kali oleh Anwar Ibrahim (ketika itu Menteri Keuangan dan Timbalan Perdana Menteri Malaysia) dalam ceramah Simposium Nasional dalam rangka Forum Ilmiah pada Festival Istiqlal, 26 September 1995 Jakarta.

Bahkan pada saat pemerintahan Presiden Habibie telah membentuk satu tim dengan Keputusan Peresiden Republik Indonesia, nomor 198 tahun 1998, tentang Pebentukan Tim Nasional Reformasi Menuju Nasyarakat Madani. Tim tersebut diberi tugas untuk membahas masalah-masalah pokok yang harus disiapkan untuk membangun masyarakat madani Indonesia, yaitu diantaranya:

Pertama, menghimpun pemikiran tentang transformasi ekonomi, politik, hukum, sosial dan budaya serta perkiraan dampak globalisasi terhadap berbegai aspek kehidupan bangsa (pada tugas pertama).

Kedua, merumuskan rekomendasi serta pemikiran tentang upaya untuk mendorong tranaformasi bangsa menuju masyarakat madani atau masyarakat yang ikut berperan dalam peningkatan demokrasi.


2.3. Karakteristik Masyarakat Madani

Istilah masyarakat madani dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Civil Society pertama kali dikemukan oleh Cicero dalam filsafat politiknya dengan istilah Societies Civilis yang identik dengan negara. Dalam perkembangannya istilah Civil Society dipahami sebagai organisasi masyarakat yang terutama bercirikan kesukarelaan dan kemandirian yang tinggi berhadapan dengan negara serta keterkaitan dengan nilai-nilai atau norma hukum yang dipatuhi masyarakat.

      Karakteristik masyarakat madani adalah:
      1)   Free Public Sphere (ruang publik yang bebas), yaitu masyarakat memiliki akses penuh terhadap setiap kegiatan publik, mereka berhak melakukan kegiatan secara merdeka dalam menyampaikan pendapat, berserikat, berkumpul, serta mempublikasikan informasi kepada publik.
      2)  Demokratisasi, yaitu proses untuk menerapkan prinsip-prinsip demokrasi sehingga mewujudkan masyarakat yang demokratis. Untuk menunbuhkan demokratisasi dibutuhkan kesiapan anggota masyarakat berupa kesadaran pribadi, kesetaraan, dan kemandirian serta kemampuan untuk berperilaku demokratis kepada oarng lain dan menerima perlakuan demokratis dari orang lain. Demokratisasi dapat terwujud melalui penegakkan pilar-pilar demokrasi yang meliputi:
ü  Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
ü  Pres yang bebas
ü  supremasi Hukum
ü  Perguruan Tinggi
ü  Partai Politik
      3)  Toleransi, yaitu kesediaan individu untuk menerima pandangan-pandangan politik dan sikap sosial yang berbeda dalam masyarakat, sikap saling menghargai dan menghormati pendapat serta aktivitas yang dilakukan oleh orang atau kelompok lain.
      4) Pluralisme, yaitu sikap mengakui dan menerima kenyataan masyarakat yang majemuk disertai dengan sikap tulus, bahwa kemajemukan sebagai nilai positif dan merupakan rahmat dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
      5)  Keadilan Sosial (Social Justice), yaitu keseimbangan dan pembagian yang proposional antara hak dan kewajiban, serta tanggung jawab individu terhadap lingkungannya.
      6)  Partisipasi Sosial, yaitu partisipasi masyarakat yang benar-benar bersih dari rekayasa, intimidasi, ataupun intervensi penguasa/pihak lain, sehingga masyarakat memiliki kedewasaan dan kemandirian berpolitik yang bertanggungjawab.
      7)      Supremasi hukum, yaitu upaya untuk memberikan jaminan terciptanya keadilan. Keadilan harus diposisikan secara netral, artinya setiap orang memiliki kedudukan dan perlakuan hukum yang sama tanpa terkecuali.

2.4. Syarat-Syarat Masyarakat Madani

Sebuah gagasan tentang sistem kehidupan masyarakat madani, tentu tidaklah mudah untuk dicapai begitu saja, perlu adanya kesamaan pandangan tentang tujuan dan misi. Ada beberapa perysaratan yang diperlukan untuk mewujudkan masyarakat madani, yaitu :

1.Pemahaman yang sama (One Standard)
Pada level awal dalam mewujudkan sistem kehidupan madani diperlukan pemahaman bersama dikalangan masyarakat, tentang apa dan bagaimana karakteristik sebuah masyarakat madani.  Dimana masyarakat harus memahami lebih dahulu mekanisme sistem yang terdapat dalam masyarakat madani itu dalam dinamika kehidupan.
2. Keyakinan (Confidence) dan saling percaya (Social Trust)
Perlu menumbuhkan dan mengkondisikan keyakinan dikalangan masyarakat bahwa masyarakat madani adalah bentuk masyarakat yang ideal, masyarakat pilihan yang terbaik dalam mewujudkan  suatu sistem sosial yang dicita-citakan. Disamping itu penanaman rasa saling percaya antar komponen yang terdapat dalam masyarakat sangat diperlukan.

3.Satu hati dan saling tergantung
Apabila telah terbentuk saling kepercayaan dikalangan masyarakat, tahap berikutnya diperlukan juga kondisi kesepakatan, satu hati dan kebersamaaan dalam menentukan arah kehidupan yang dicita-citakan. Dari kondisi kesepakatan, satu hati dan kebersamaan akan tergambar dengan semakin menguatnya rasa saling tergantung antara individu dengan kelompok dalam masyarakat.

4.Kesamaan Pandangan tentang tujuan dan misi
Kesamaan pandangan baik mengenai tujuan dan misi menjadi lebih mudah untuk dapat mewujudkan, karena lapisan segmen masyarakat ingin mewujudkan cita-cita yang sama dalam kehidupan masyarakat.

2.5. Problematika Masyarakat Madani

Untuk mencapai suatu masyarakat Madani pastinya dibutuhkan berbagai usaha yang keras untuk mewujudkannya. Demokrasi sebagai produk bangsa barat tidaklah cukup, karena diperlukan kesediaan bersama untuk memahami sekaligus memformulasi ulang makna civil society berkaitan dengan karakter suatu masyarakat tertentu. Tentunya banyak kendala yang menghadang untuk dipecahkan. Setidaknya ada dua kendala besar dalam mewujudkan masyarakat Madani sebagai berikut :
1) Kendala Struktural
Masih sangat kuatnya dominasi negara dan birokrasi kekuasaan sehingga wilayah masyarakat madani terdesak. Kondisi ini sebagai akibat budaya politik yang ditinggalkan orde baru. Karena selama ini pemerintahan orde baru telah menciptakan suatu kehidupan bangsmerintahan orde baru cenderung represif sehingga menghasilkan manusia-manusia Indonesia yang tertekan, tidak kritis, yang bertindak dan berpikir dalam acuan suatu struktur kekuasaan yang hanya mengabdi kepada kepentingan sekelompok kecil masyarakat Indonesia.

Selama 32 tahun kehidupan demokrasi telah dipasung sehingga tidak ada kebebasan berpendapat. Pikiran manusia diarahkan hanya untuk mempertahankan satu kebenaran yaitu struktur kekuasaan yang ada. Kebijakan pemerintah yang otoriter menyebabkan oeganisasi-organisasi kemasyarakatan tidak memiliki kemandirian dan kekuatan untuk mengontrol jalannya pemerintahan, termasuk partai-partai politik

Hanya ada beberapa organisasi keagamaan yang sedikit memiliki kemandirian dan kekuatan dalam mempresentasikan diri sebagai unsur dari masyarakat madani seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama. Bahkan pengaruh politik tokoh dan organisasi sosial keagamaan ini lebih besar daripada partai politik yang sejak semula memang telah terkooptasi oleh pemerintahan orde baru. Ketika pemerintahan orde baru berakhir, muncul pemerintahan reformasi dibawah kepemimpinan Presiden Habibie yang memiliki komintmen kuat untuk mendorong untuk terwujudnya masyarakat madani di Indonesia.

Dengan komitmen tersebut kaum cendekiawan dan akademis ada keinginan untuk mewujudkan suatu masyarakat dimana kedudukan negara dan masyarakat berada dalam status berimbang. Masyarakat Indonesia perlahan-lahan berupaya meninggalkan pola-pola kehidupan pada masa orde baru menuju masyarakat baru yaitu masyarakat madani melalui reformasi. Namun itu tidak mudah sebab berbagai pola kehidupan masyarakat di masa orde baru telah begitu kuat melekat dan tidak bisa begitu saja dihilangkan dari kehidupan masyarakat. Untuk menjadi masyarakat madani juga tidak mudah karena pola kehidupan tersebut perlu disosialisasikan kepada masyarakat.



2) Secara Kultural
1.Pluralitas
Tantangan yang cukup berat untuk membentuk masyarakat madani adalah pluralitas. Meskipun bangsa Indonesia telah merdeka lebih dari 68 tahun, namun pluralitas masyarakat  masih kurang dimanfaatkan sebagai potensi untuk memacu pembangunan. Selama ini kebijakan politik pembangunan terkesan menjadikan masyrakat Indonesia yang majemuk menjadi suatu masyarakat yang mengarah pada bentuk uniformitas (menyeragamkan) sehingga melahirkan rasa kedaerahan yang menonjol.

Kondisi ini dapat dilihat dari semakin ramainya perdebatan tentang putra daerah utuk diangkat menjadi pejabat. Sehingga masyarakat kurang begitu percaya dengan pemimpin dari daerah lain yang dapat membawa kesejahteraan bagi diri dan daerah mereka. Sifat inilah yang manjadi kendala serius dalam mewujudkan masyarakat madani. Akhir-akhir ini terkesan solidaritas sosial mulai menipis. Masyarakat seolah tidak peduli lagi dengan kehidupan orang lain.

Masyarakat Indonesia dulu dipandang sebagai masyarakat yang kuat solidaritasnya, namun sekarang menjadi masyarakat yang mementingkan diri sendiri. Egoisme yang semakin menebal itu telah menjadikan mentalitas masyarakat Indonesia tidak muda untuk mengakui keunggulan masyarakat bangsa lain. Selain itu, rasa percaya diri pada masyarakat semakin menurun. Hal ini berkaitan erat dengan sejarah orde baru yang menanamkan rasa curiga pada awal kekuasaannya. Maka dapat disimpulkan besarnya hamabatan untuk menuju masyarakat madani, sebab salah satu pilar yang penting bagi terwujudnya masyarakat madani adalah adanya solidaritas sosial dan rasa percaya sesama masyarakat.




2.Sosial dan Ekonomi

Selama ini pertumbuhan ekonomi hanya dinikmati oleh pulau Jawa terutama Jakarta atau para penguasa dan sekelompok orang yang berada di lingkungan kekuasaan. Struktur kemiskinan menunjukkan adanya kepincangan, angka 89 % penduduk tidak miskin sebenarnya mayoritas dari mereka berada disekitar batas garis kemiskinan. Ini memunculkan adanya kelas-kelas sosial dan ekonomi dalam masyarakat. Banyak tindakan pemerintah yang dirasa kurang bijaksana seperti penggusuran tanah secara paksa ditengah-tengah kondisi ekonomi yang belum stabil.

Walaupun pertumbuhan ekonomi di Indonesa menigkat, tetapi juga diikuti dengan melebarnya jarak antara penduduk kaya dengan miskin. Selain itu krisis ekonomi yang terjadi telah menimbulkan lumpuhnya sejumlah aktivitas produksi yang berakibat semakin sempitnya lapangan pekerjaan terutama di sektor swasta dan masalah PHK yang menyebabkan angka pengangguran semakin tinggi dan angka kemiskinan melonjak tiga kali lipat Kondisi tersebut menyebabkan banyak orang kehilangan identitas atau krisis identitas diri. Kerusuhan dan penjarahan terjadi dimana-mana, upaya keras untuk membongkar praktik KKN belum juga menampakkan hasil yang berarti padahal semua penjarahan, kerusuhan dan main hakim sendiri bertentangan dengan nilai masyarakat sendiri yang ingin diwujudkan.

Pendapatan perkapita di Indonesia memang tergolong rendah dibandingkan dengan pendapatan perkapita negara lain. Letak geografi yang berbeda tiap daerah juga memengaruhi pertumbuhan berbagai sektor ekonomi. Ini berimbas pada ketersediaan lapangan pekerjaan yang terbatas sehingga tingginya angkatan kerja yang belum terserap secara maksimal.

Dengan adanya permasalahan seperti itu, diharapakan semua elemen masyarakat bekerja sama untuk membuka lapangan kerja, memberikan pelatihan kerja, menyalurkan calon tenaga kerja, memberikan pinjaman untuk usaha kecil dan menengah dengan bunga yang relatif kecil, mempunyai sikap tidak membedakan antara yang satu dengan yang lain, menumbuhkan keberanian moral yang tinggi, memberikan bantuan kepada yang kurang mampu, membangun hubungan berupa koperasi, Rukun Warga, Rukun Tetangga, dll.

3.Persoalan politik dan keamanan

Pada era reformasi timbul praktik kehidupan masyarakat berupa kerusuhan, perkelahian, dan penjarahan yang diiringi dengan tindakan kekerasan. Seorang pelaku kejahatan yang kebetulan tertangkap langsung akan dibunuh atau dibakar hidup-hidup. Masyarakat menjadi main hakim sendiri tanpa mengingat apa yang dilakukan itu melanggar hak asasi manusia. Secara politis, negara dan bangsa kita sedang berhadapan dengan ancaman disintegrasi melalui gerakan separatisme seperti gerakan di Aceh, Irian Jaya, dan Maluku yang telah terjadi tragedi kemanusiaan berupa pertikaian antara masyarakat yang berbau suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA). Penyebabnya adalah lemahnya pengetahuan tentang, manusia, alam, dan Tuhan serta kurangnya kemampuan untuk tanggap dan melakukan antisipasi masalah-masalah kontemporer yang muncul di sekeliling kita.

Solidaritas, persaudaraan, persatuan, kerukunan antar umat beragama, hukum serta hak asasi manusia telah hancur berantakan. Kondisi ini menjadi hambatan untuk menyamakan pandangan dalam mewujudkan masyarakat madani. Sebab pilar penting bagi terwujudnya masyarakat madani adalah pemerintahan yang bersih, demokratis, ekonomi yang stabil, masyarakat yang damai, saling percaya dan terbuka, mengedepankan hukum dan keadilan, menghargai hak asasi manusia, menghargai perbedaan dan solidaritas sosial yang kuat.

Sehingga untuk mengatasi masalah tersebut perlu adanya reformasi sistem politik dan mengedepankan integrasi nasional karena sistem demokrasi tidak mungkin berlangsung dalam masyarakat yang belum memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara yang kuat. Para penegak hukum juga perlu dibina ulang karena melihat kenyataan yang ada selama ini ulah mereka sangat miris sekali. Selain itu diperlukan peran tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk menjaga stabilitas politik dan keamanan.

4.Pendidikan dan Budaya

Harus diakui bahwa pendidikan yang berjalan di Indonesia saat ini masih sebatas pada sosialisasi nilai dengan pola hafalan, dengan kata lain hanya sekedar mengantarkan peserta didik dan masyarakat pada batas mengetahui dan memahami sebuah konsep sementara upaya internalisasi atas nilai belum bisa dilakukan dengan baik misalnya peserta didik mengetahui nilai-nilai kejujuran, adil, kreatif, tepat waktu, dan sebagainya. Namun dalam praktiknya, hal-hal tersebut belum dapat diterapkan, hanya sebagai symbol-simbol saja.

Akibatnya gaya hidup mereka kurang jujur, kurang adil dan pola hidup konsumtif tanpa dibarengi dengan perubahan sikap mental dan cara pandang. Pelaksanaan birokrasi pendidikan terkesan diatur dengan aturan birokarasi yang sangat ketat seperti fakultas, jurusan, program studi dan kurikulum sehingga memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk mengembangkan pendidikan sesuai dengan tuntutan alam dan zaman. Selain itu, kebijakan pendidikan belum jelas ganti kebijakan setiap terjadi pergantian menteri atau pejabat negara sudah merupakan hal yang biasa.

Kemudian pelaksanaan pendidikan di Indonesia adalah pendidikan status quo yaitu hanya berorientasi oada selembar ijazah. Kondisi ini didukung dengan pemakai lulusan yang tidak pernah menanyakan kemampuan atau keterampilan yang dimiliki seorang pelamar kerja, tetapi yang ditanyakan adalah ijazah yang dimiliki. Inilah problem mendasar dunia pendidikan Indonesia dewasa ini, untuk itu perlu mencari model atau pendidikan alternative yang mempunyai visi dan kebijakan untuk membangun manusia dan masyarakat madani Indonesia yang mempunyai identitas berdasrkan budaya Indonesia.

Masalah pendidikan dan budaya di indonesia memang sangat komplek, dalam hal budaya masih adanya budaya atau kultur masyarakat yang tidak sesuai dengan demokrasi, antara lain: masih adanya sikap partenalistik yang melekat pada masyarakat, sikap masyarakat yang belum bisa menerima perbedaan di masyarakat, dan masih kurangnya rasa nasionalisme dalam diri masyarakat indonesia. Ada berbagai upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah masalah tersebut diantaranya: membiasakan untuk menghormati dan menerima perbedaan pendapat diantara masyarakat karena,masyarakat indonesia adalah masyarakat yang mejemuk yang terdiri dari berbagai wilayah,budaya,bahasa,agama,ras yang tidak mungkin diadakannya satu pendapat, saling menghormati antar umat beragama karena pada dasarnya agama mengajarkan dan mengajak pada kebenaran, ketika bermusyawarah ambilah keputusan dengan sikap rela dan ikhlas yang tidak memihak kelompok tertentu, kemudian jadikanlah kehidupan sehari-hari dengan demokrasi.

Dalam bidang Pendidikan pun tidak luput dari berbagai masalah yang ada. salah satu masalah yang paling mendasar adalah tingkat pendidikan masyarakat Indonesia yang masih rendah, masalah ini muncul disebabkan oleh beberapa faktor seperti: masih banyak masyarakat yang berada digaris kemiskinan sehingga mereka tidak mampu untuk menyekolahkan anak-anaknya ditengah biaya pendidikan yang semakin mahal dewasa ini, masih rendahnya kesadaran orangtua akan pentingnya pendidikan bagi anak-anaknya. Mereka menganggap pendidikan hanya membuang uang saja, mereka lebih memilih mencari uang daripada anaknya dapat merasakan bangku pendidikan. Namun tidak ada masalah yang tidak bisa diatasi. Diantara upaya-upaya untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menerapkan program wajib belajar sembilan tahun, dengan begitu setiap anak wajib melaksanakan pendidikan dari SD-SMP, mengadakan program BOS (bantuan operasional sekolah) untuk membantu masyarakat yang tidak mampu secara ekonomi dalam menyekolahkan anak-anaknya, kemudian memberikan beasiswa kepada siswa yang berprestasi yang harapannya mereka yang berprestasi bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi tanpa harus memikirkan masalah biaya.

Upaya-upaya tersebut adalah untuk melaksanakan cita-cita sesuai amanat UUD 1945 dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam pasal 31 UUD 1945 telah di cantumkan bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan, wajib mendapatkan pendidikan dasar dan pemerintah berkewajiban membiayainya seperti dalam pasal berikut:

1. Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.
2. Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.
3. Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara sertab dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi penyelenggaraan pendidikan nasional.

2.6. Peran Mahasiswa dalam Perwujudan Masyarakat Madani
Sebagai agent of change mahasiswa sangat berperan penting dalam berbagai penting dalam setiap aspek kehidupan masyarakat di setiap Negara khususnya di Indonesia. Salah satunya yaitu, dalam pembentukan menuju masyarakat madani di suatu Negara. Sebagai mana kita tahu bahwa di Indonesia belum bisa dikatakan sebagai Negara yang ber-masyarakat madani jika kita emlihat di berbagai aspek kehidupan seperti social den kebudayaan. Oleh sebab itulah, mahasiswa disini sangat berperan penting dalam membantu usaha pemerintah untuk membuat masyarakat di Negara ini menjadi masyarakat madani secara penuh.
 Beberapa hal yang biasa dilakukan oleh mahasiswa dalam menciptakan masyarakat madani adalah dengan mengikuti/mengadakan KKN (Kuliah Kerja Nyata) ataupun PPL (Praktek Pengayaan Lapangan). Dengan melakukan hal tersebut mahasiswa bisa sedikit membantu dalam menunjang SDM suatu daerah yang mungkin masih tertinggal atau sengaja ditinggalkan oleh pemerintahan setempat. Misal, mahasiswa jurusan tarbiyah/PAI bisa mengajar untuk meningkatkan mutu pendidikan disana. Lalu, mahasiswa jurusan pertanian bisa mengajarkan cara bercocok tanam yang baik bagi petani-petani disana agar memperoleh hasil yang maksimal.
Selain itu, mahasiswa juga bisa mengadakan festival budaya setempat untuk menunjang kearifan budaya local masyarakat setempat agar bisa menjadi masyarakat madani. Dalam festival tersebut bisa diadakan pengkajian tentang cerita-cerita rakyat setempat yang dimaksudkan agar masyarakat tahu tentang sejarah serta leluhur-leluhur mereka. Forum dialog dengan instansi pemerintahan dengan pembahasan tentang seperti nilai-nilai kebudayaan yang ada dalam masyarakat. Ataupun dengan mengadakan festival musik daerah yang bertujuan untuk menjaga agar eksistensi music lokal tidak termakan oleh jaman dan hanya bisa dijadikan cerita semata untuk generasi-generasi yang akan dating.
Mengadakan sosialisasi ke desa-desa dan seminar-seminar umum juga bisa mendorong masyarakat agar bisa berpikir menuju arah masyarakat madani meskipun hal tersebut tidak bisa dinikmati hasil secara langusung. Tapi, paling tidak mahasiswa masih mempunya kepedulian terhadap masyarakat sekitarnya atau bahkan rakyat di Negaranya agar tidak tertinggal oleh Negara lain, agar tidak tertindas oleh globalisasi, dan agar mampu untuk bersaing di dunia global untuk kedepannya. Oleh karena itu, menciptakan masyarakat madani merupakan tugas bagi kita semua yang mampu melakukannya. Bukan tugas pemerintah ataupun mahasiswa, tapi tugas kita semua. Untuk mendorong masyarakat kita agar bisa menjadi masyarakat madani yang diinginkan oleh pendiri-pendiri Negara ini. Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, apabila kaum itu sendiri tidak mau merubah  diri sendiri.

Bab 3
Penutup
3.1. Simpulan

Dapat kita pahami bahwa makna dari Civil Society itu adalah suatu  masyarakat yang begitu partisipasi atas sistem demokrasi dan menjunjung tinggi hak asasi orang lain. Hal tersebut sesuatu yang baik, yang apabila suatu parlemen (pemerintahan) belum bisa, bahkan tidak bias menegakan system demokrasi dan  hak asai manusia. Disinilah kemudian Civil Society menjadi alternatif pemecahan dengan pemberdayaan dan pnguatan daya kontrol masyarakat terhadap kebijakan – kebijakan pemerintah yang pada akhirnya terwujud kekuatan masyarakat sipil yang mampu merealisasikan konsep hidup yang demokrasi dan menghargai hak asaai manusia.Terjaminnya mutu perekonomian, lengkapnya fasilitas dunia pendidikan, terbukanya masyarakat dalam memberikan suatu kritikan terhadap pemerintah dan bertaqwa kepada sang  kholiq, merupakan faktor – faktor yang dapat membangun masyarakat madani di Indonesia.

3.2. Saran

Dalam usaha meningkatan masyarakat madani di Indonesia, pemerintah harusnya dapat menggunakn perannya sebagai lembaga tinggi negara dengan sebaik-baiknya, dengan memberikan fasilitas-fasilitas yang dapat menunjang meningkatnya kepedulian masyarakat dalam hal demokrasi, seperti peningkatan mutu pendidikan dan ilmu pengetahuan.