Selasa, 08 November 2016

ANALISIS MEDIA (oleh Ranti Nuarita 1154060066)

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Analsis media merupakan salah satu kajian penting yang berhubungan dengan komunikasi media saat ini dijadikan sumber dalam pengumpulan data. Selain itu media juga benar-benar dianggap sebagai suatu proses pemberian informasi bagi khalayak.
Kajian analisis media ini menjadi penting karena saat ini mengingat media bukan lagi sebagai tempat untuk pemberi informasi melainkan menjadi tempat untuk kepentingan-kepentingan kelompok tertentu.
1.2. Rumusan Masalah
1.Apa yang dimaksud dengan analisis media?
2 Apa saja jenis-jenis media saat ini ?
3.Bagaimana hasil analisis dari informasi yang disajikan media saat ini?
1.3. Tujuan
1.Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan analisis media
2.untuk mengetahui apa saja jenis-jenis media saat ini
3.Untuk mengetahui Bagaimana hasil analisis dari informasi yang disajikan media saat ini.
  
              BAB 2
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Analisis Media
Menurut Komarrudin analisis merupakan suatu kegiatan berfikir untuk menguraikan suatu keseluruhan menjadi komponen sehingga dapat mengenal tanda-tanda dari setiap komponen, hubungan satu sama lain dan fungsi masing-masing dalam suatu keseluruhan yang terpadu.
Menurut Arsyad, 2002; Sadiman, dkk., 1990, mengatakan bahwa media (bentuk jamak dari kata medium), merupakan kata yang berasal dari bahasa latin medius, yang secara harfiah berarti 'tengah', 'perantara' atau 'pengantar'.
Menurut National Education Asociation (NEA): Media adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun audio visual, termasuk teknologi perangkat kerasnya.
Analisis media merupakan salah satu pendekatan yang didalamnya menjelaskan mengenai, berbagai masalah komunikasi, apa efek dari komunikasi? Pada hakikatnya media menjadi perantara para pelaku komunikasi dalam hal ini berkomunikasi dengan media dan apa dampak atau akibat dari media tersebut dalam hal komunikasi.
Media dalam hal komunikasi bisa berdampak banyak pada khalayak. Berbicara tentang media maka banyak sekali para peneliti yang membuktikan bahwa media sangat memiliki pengaruh yang besar pada khalayak atau massa baik itu berdampak positif maupun negatif. Sampai banyak teori-teori yang menjelaskan dampak media itu sendiri, contohnya sebagai berikut
Teori Agenda Setting yang diperkenalkan oleh McCombs dan DL Shaw dalam Public Opion Quarterly tahun 1972 (Burhanudin,2011:281) yang menjelaskan bahwa media memberi penekanan pada peristiwa tertentu, sebagai contoh misalkan di Indonesia sedang berlangsung Kampanye untuk pemilihan umum maka media selaku wadah yang berkuasa menetapkan agenda yang ditayangkan baik pagi, siang hingga malam yang ditayangkan terus saja mengenai kampanye sehingga dengan ditayangkan terus menerus oleh media membuat khalayak hanya membahas dan berpendapat tentang apa yang diberitakan media saja.
Yang kedua ada asumsi teori Uses and Gratification, teori komunikasi massa ini jika dianalogikan maka fungsi khalayak adalah sebagai remote jika dalam televisi, artinya khalayak boleh memilih tayangan apa yang disediakan oleh media jika khalayak tidak menyukai tayangan dari media maka khalayak boleh memindahkannya ke tayangan yang disukainya.
2.2. Jenis-jenis Media
Jenis- jenis media secara umum dapat dibagi menjadi:
1.      Media Visual: media visual adalah media yang bisa dilihat, dibaca dan diraba. Media ini mengandalkan indra penglihatan dan peraba. Berbagai jenis media ini sangat mudah untuk didapatkan. Contoh media yang sangat banyak dan mudah untuk didapatkan maupun dibuat sendiri. Contoh: media foto, gambar, komik, gambar tempel, poster, majalah, buku, miniatur, alat peraga dan sebagainya.
2.      Media Audio: media audio adalah media yang bisa didengar saja, menggunakan indra telinga sebagai salurannya. Contohnya: suara, musik dan lagu, alat musik, siaran radio dan kaset suara atau CD dan sebagainya.
3.      Media Audio Visual: media audio visual adalah media yang bisa didengar dan dilihat secara bersamaan. Media ini menggerakkan indra pendengaran dan penglihatan secara bersamaan. Contohnya: media drama, pementasan, film, televisi dan media yang sekarang menjamur, yaitu VCD. Internet termasuk dalam bentuk media audio visual, tetapi lebih lengkap dan menyatukan semua jenis format media, disebut Multimedia karena berbagai format ada dalam internet.
Dunia ini dengan segala isi dan peristiwanya tidak bisa melepaskan diri dari kaitannya dengan media demikian juga media tidak bisa melepaskan diri dari segala hal yang terjadi didunia ini. Dalam kajian manajemen komunikasi media yang berperan adalah media massa.Hubungan antara keduanya sangatlah erat sehingga menjadi saling bergantung dan saling membutuhkan. Segala isi dan peristiwa yang ada di dunia menjadi sumber informasi bagi media massa. Selain menjadi sarana dan prasarana komunikasi, media massa juga mempunyai tugas dan kewajiban untuk mengakomodasi segala jenis isi dan peristiwa di dunia ini melalui pemberitaan atau publikasinya dalam aneka wujud. Institusi media memproduksi dan menyebarkan informasi yang berupa produk budaya atau pesan yang mencerminkan budaya dalam masyarakat kepada publik secara luas agar produk atau pesan tersebut dapat digunakan dan dikonsumsi oleh publik. Dengan demikian keberadaan media massa sebagai sistem tersendiri tidak bisa dilepaskan dari sistem kemasyarakatan yang lebih luas (politik, ekonomi, Sosial dan budaya).
Media massa adalah sesuatu yang dapat digunakan oleh segala bentuk komunikasi, baik komunikasi personal maupun komunikasi kelompok dan komunikasi massa (Atang Syamsuddin). Secara universal tujuannya adalah:
1).Informasi;
2).Hiburan;
3).Pendidikan;
4).Propaganda/pengaruh
5).Pertanggung jawaban sosial.
Sesuai perkembangannya media massa berwujud dalam media cetak (Koran, majalah, bulletin) dan media elektronik (TV, radio dan internet). Dari berbagai macam media massa tersebut mempunyai ciri khas masing-masing baik dalam isi dan pengemasan beritanya, maupun dalam tampilan serta tujuan dasarnya. Perbedaan ini di latarbelakangi oleh kepentingan yang berbeda dari masing-masing media massa. Ada yang bermotif politik, ekonomi, agama dan sebagainya. Seperti yang dikatakan oleh Bambang Harimukti bahwa media masa merupakan kumpulan banyak organisasi dan manusia dengan segala kepentingannya yang beragam, bahkan termasuk yang saling bertentangan.
2.3. Fungsi Analisis Media
1. Media adalah agen konstruksi. Kaum konstruksionis memandang media bukanlah saluran yang bebas, ia juga subjek yang mengkonstruksi realitas, lengkap dengan pandangan, bias, dan pemihakannya. Disini media dipandang sebagai agen konstruksi sosial yang mendefiniskan realitas.
2. Khalayak mempunyai penafsiran tersendiri atas berita. Kaum konstruksionis memandang bahwa khalayak bukanlah subjek yang pasif, melainkan subjek yang aktif dalam menafsirkan apa yang dibaca, ditonton ataupun didengar.
3. Media dari perannya sebagai penyedia informasi dan komunikasi bagi khalayak kini merubah peran dan fungsinya sebagai alat untuk kepentingan kelompok tertentu.

2.4. Posedur Analisis Media
1.Analisis Isi
Analisis isi berhubungan dengan isi komunikasi dan dilakukan terhadap keseluruhan pesan seperti pada kata, kalimat, paragraf, space, waktu dan tempat penulisan dan sebagainya sehngga dapat diketahui isi pesan secara keseluruhan. Objek analisis isi adalah isi komunikasi secara gramatikal.
2. Analisis Framing
Analisis framing (frame analysis) berusaha untuk menentukan kunci-kunci tema dalam sebuah teks dan menunjukkan bahwa latar belakang budaya membentuk pemahaman kita terhadap sebuah peristiwa. Dalam mempelajari media, analisis bingkai menunjukan bagaimana aspek-aspek struktur dan bahasa berita mempengaruhi aspek-aspek yang lain dan merupakan dasar struktur kognitif yang memandu persepsi dan representasi realitas untuk membongkar ideologi di balik penulisan informasi.
3. Analisis wacana
Analisis wacana menekankan pada konstelasi kekuatan yang terjadi pada proses produksi dan reproduksi makna. Bahasa tidak dipahami sebagai medium netral yang terletak di luar diri si pembicara. Bahasa dipahami sebagai representasi yang berperan dalam membentuk subyek tertentu, tema-tema wacana tertentu, maupun strategi-strategi di dalamnya. Oleh karena itu analisis wacana dipakai untuk membongkar kuasa yang ada dalam setiap proses bahasa; batasan-batasan apa yang diperkenankan menjadi wacana, perspektif yang mesti dipakai, topik apa yang dibicarakan. Wacana melihat bahasa selalu terlibat dalam hubungan kekuasaan. Karena memakai perspektif kritis, analisis wacana kategori ini disebut juga dengan analisis wacana kritis.
4. Analisis semiotik
Merupakan studi sistematis mengenai produksi dan interpretasi tanda, bagaimana cara kerjanya dan apa manfaatnya terhadap kehidupan.
2.5. Analisis Kasus
1. Analisis Media Koran
Riau Pos
Edisi Kamis, 25 April 2013
Pelaksanaan Ujian Nasional 2013 Tingkat SMP Sederajat
Sudut pandang koran Riau Pos masih menemukan kendala pada pendistribusian soal UN tingkat SMP sederajat, begitu pula sudut pandang dari Riau Televisi pada program berita Detak Riau Malam.
Namun, pada pemberitaan Riau Pos dalam tulisannya lebih menguraikan dari banyak data informasi, tidak hanya pantauan pelaksanaan UN di Pekanbaru saja. Pemberitaan Riau Pos juga lebih banyak mencantumkan beberapa pendapat diantaranya ungkapan dari Komisi I DPRD Dumai beserta Sekretaris Dinas Pendidikan Dumai, Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru dan Ketua UN Riau.
Sedangkan pada pemberitaan Detak Riau Malam data pemberitaanya lebih kepada penayangan dari data yang dianggap paling penting untuk disampaikan namun tetap bersifat jelas dan singkat dengan didukung tampilan gambar atau video serta hanya menampilkan pendapat dari Wali Kota Pekanbaru dan Kepala Dinas Pekanbaru saja.
Pelaksanaan ISG Di Riau
Pemberitaan Riau Pos menuliskan pelaksanaan ISG di Riau hendaknya didukung dengan antusias masyarakat, hal ini dituliskan Riau Pos dengan mencantumkan ungkapan tokoh masyarakat Pekanbaru. Dalam Tulisannya Riau Pos menjelaskan sangat terperinci akan usaha Riau untuk tetap menjadi tuan rumah ISG III agar tidak di pindahkan ke Jakarta.
Sedangkan dalam pemberitaan Riau Televisi pada program Detak Riau Malam tidaklah terlalu memberitakan usaha Riau untuk menjadi tuan rumah ISG III, Detak Riau Malam lebih menayangkan pendapat Menpora untuk memindahkan pelaksanaan ISG III ke Jakarta sebagai tuan rumah dengan alasan sebagai antisipasi menghindari malu dari Negar peserta ISG III apabila Riau tidak siapa dalam pelaksanaanya.
(Diakses Hari Selasa tanggal 08-11-2016 pukul 18.20)
2. Analisis Media Televisi
Seperti yang telah disinggung di atas bahwa berita adalah realitas hasil konstruksi yang pada akhirnya realitas yang ada di dunia ini tidaklah bersifat objektif. Semuanya memiliki subjektifitas dari yang membuat maupun yang menerima realitas itu, perspektif atau cara pandang dalam realitas juga mempengaruhi terhadap penilaian sesuatu realitas. Praktik pemantauan media dapat dilakukan dengan mengamati dan menganalisis       produk media, baik  media cetak maupun media elektronik (radio dan televisi) dengan berfokus pada aspek-aspek antara lain: Kepentingan kekuasaan politik,Kepentingan kekuasaan ekonomi, Kepentingan kekuasaan budaya/komunalisme, Kepentingan media massa , Kolusi antara media massa dan kekuasaan (politik, ekonomi, budaya/komunalisme).
Quick Count hasil PilPres 2014
Dalam mengumumkan hasil perhitungan cepat atau Quick Count hasil PilPres 2014, kedua media juga berbeda, dalam waktu yang bersamaan,   TV one memenangkan Prabowo, sedangkan Metro TV menampilkan Jokowi yang lebih unggul.  Hal ini tidak mengherankan karena pemilik TV one adalah  Aburizal Bakri , ketua umum Golkar , yang waktu itu Golkar  bergabung dengan Gerindra  menjagokan Prabowo  ketua umum Gerindra sebagai Calon Presiden RI yang ketujuh . Demikian  juga Metro Tv yang pemiliknya Surya Paloh menjagokan Jokowi sebagai Presiden dalam PilPres 2014. Perbedaan pandangan politik pemilik kedua stasiun TV tersebut sangat mempengaruhi penyajian berita  pada setiap acara pemberi taannya,  cenderung berat sebelah terhadap salah satu golongan yang dibelanya. Misalnya  mengundang sumber berita yang  berpandangan sesuai dengan pandangan politik  pemilik stasiun TV.
(Diakses Hari Selasa tanggal 08-11-2016 pukul 18.20)
Disini dapat kita analisis bahwa Sebuah Media harus besifat netral , tidak berpihak dan obyektif  dalam menyajikan sebuah berita, tapi kenyataannya tidak bisa dipungkiri unsur siapa yang berada dibalik media tersebut mempengaruhi keberpihakan  media tersebut pada  suatu golongan tertentu . Bukan menjadi rahasia umum lagi, sejak Pemilu Presiden 2014  kedua media TV tersebut saling bertentangan, TV one membela matia-matian Prabowo Subianto  sedangka n Metro TV berpihak kepada  Jokowi.
Independensi atau objektivitas stasiun tv sangat dibutuhkan oleh masyarakat, namun sejak pilpres 2014 hal itu telah berubah, selain metro tv, pesaing mereka tvone juga tak jauh berbeda, mungkin seandainya Prabowo menang, maka tvone pun berpotensi menjadi corong pemerintah. Kini masyarakat Indonesia harus lebih jeli dan pintar dalam menerima pemberitaan, tidak menelan bulat-bulat berita yang datang, namun perlu dikaji dan di cari pembandingnya baru dianalisa mana yang lebih kredibel. Sebenarnya tidak masalah suatu stasiun tv memberitakan positif kebijakan pemerintah selama kebijakannya itu pro rakyat dan bagus untuk kemajuan negara dan rakyatnya, namun jika kebijakan pemerintah itu merugikan sebagian besar masyarakat masih dibela juga, itu namanya terlalu. Harapan kita agar media bersifat obyektif dan seimbang dalam menayangkan pemberitaannya nampaknya agak sulit sekarang ini, karena sebagian besar media terutama media mainstream telah terafiliasi dengan kepentingan-kepentingan politik tertentu.


BAB 3
PENUTUP
3.1.Simpulan
Media  ialah alat atau wadah untuk memberikan informasi kepada khalayak luas. Media massa sangatlah penting kehadirannya pada saat kini. Selain untuk memberikan informasi, edukasi serta sebagai penghibur juga sebagai alat kontrol sosial. Namun kehadiran media massa kini tergantung bagaimana kelola atau manajemen media massa itu sendiri mengemas produk-produknya untuk mencuri perhatian khalayak.
Analisis media menjadi kajian penting dalam komunikasi karena dalam proses menganalisis didalamnya terdapat kajian-kajian perencanaan, pengumpulan data dan lainnya.
3.2.Saran
Media sebagai wadah informasi bagi khalayak harusnya memberikan informasi yang obyektif dan tidak hanya berdasarkan kepentingan-kepentingan tertentu agar masyarkat dapat mendapatkan informasi yang benar dan membuat masyarakat percaya pada media tersebut, jika media tidak memberikan informasi selayaknya informasi yang benar akan berakibat hilangnya kepercayaan dari masyarkat terhadap media tersebut.






1 komentar:

  1. Menurut Komarrudin analisis merupakan suatu kegiatan berfikir untuk menguraikan suatu keseluruhan menjadi komponen sehingga dapat mengenal tanda-tanda dari setiap komponen, hubungan satu sama lain dan fungsi masing-masing dalam suatu keseluruhan yang terpadu.
    Kata kerja mental

    BalasHapus