Parungkuda
mungkin mendengar kata Parungkuda, orang-akan berpikir tempat apa itu?, letaknya dimana?, Parungkuda, ya memang itu
merupakan sebuah desa terpencil tepatnya didaerah Sukabumi Jawa Barat ketika
orang berfikir sukabumi mungkin hanya tau dengan mocinya yang terkenal atau
kotanya yang terkenal sejuk sesuai dengan namanya, namun tahukah anda di
Sukabumi juga tepatnya di Parungkuda terdapat
sebuah monumen yang berhubungan dengan pertempuran Indonesia dengan Inggris
yang menjadi cikal bakal dari pertempuran Bandung Lautan Api. Sejarah bernilai
tinggi ini bernama Monumen Palagan Perjuangan Bojongkokosan Pada tanggal 9 Desember 1945 pernah terjadi
pertempuran hebat disini. Pertempuran yang dimaksudkan untuk penghadangan
terhadap iring-iringan tentara Inggris
(Sekutu) yang bergerak menuju Bandung melewati Bogor dan Sukabumi. Peristiwa
Bojongkokosan pada tanggal 9 Desember 1945 merupakan awal dari
serangan-serangan yang disusun oleh Tentara
Keamanan Rakyat (TKR) pimpinan Letnan
Kolonel Eddie Soekardi yang pada saat itu menjabat sebagai Komandan Resimen III TKR/TRI Sukabumi
Pada
saat kejadiannya, kendaraan pengawal iring-iringan tentara Inggris (Sekutu)
terjebak lubang yang disiapkan oleh para pejuang di jalan yang diapit oleh dua
tebing di Bojongkokosan itu. Pasukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan rakyat
Sukabumi menyergap iring-iringan tentara Inggris (Sekutu). Tercatat, 50
tentara Inggris (sekutu) tewas, 100 terluka dan 30 lainnya hilang.
Akhirnya
Inggris membalas perbuatan para pejuang tersebut dengan menugaskan angkatan
udaranya, RAF (Royal Air Force)
untuk membombardir kawasan Cibadak dan sekitarnya. Pengeboman tersebut tercatat
dalam buku The Fighting Cocks
karangan Kolonel Doulton sebagai
serangan terbesar selama Sekutu berada di Pulau Jawa. Tetapi pihak
Resimen III TKR Sukabumi telah mengungsikan sebagian penduduk Cibadak, sehingga
korban sangat minim.
Pada
peristiwa pertempuran, tercatat sebanyak 73 pejuang gugur. 28 pejuang gugur
saat terjadi pertempuran di Bojongkokosan pada tanggal 9 Desember 1945, sedangkan
45 pejuang dan rakyat gugur selama pertempuran yang terjadi antara
Bojongkokosan – Sukabumi yang terjadi pada tanggal 9 hingga 10 Dedember 1945.
Nama para pejuang dan rakyat yang gugur tersebut dituliskan dalam catatan yang
terdapat di museum Bojongkokosan.
Peristiwa
Bojongkokosan kemudian menjadi pemicu awal dalam peristiwa yang dikenal dengan Perang Konvoy dan merupakan Perang Konvoy Pertama – The First Convoy Battle – tanggal
9 hingga tanggal 12 Desember 1945. Sedangkan Perang Konvoy Kedua terjadi pada tanggal 10 hingga tanggal 14
Maret 1946
Monumen
Palagan Perjuangan Bojongkokosan
Monumen Palagan Perjuangan Bojongkokosan
berada pada pinggir jalan raya sehingga kita bisa melihatnya dengan jelas saat
berkendaraan melewatinya. Monumen ini tepatnya berlokasi di Jln. Siliwangi Km. 27, Bojongkokosan,
Parungkuda, Sukabumi. Monumen ini diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat
pada bulan November 1992. Diatas prasasti Palagan Perjuangan terdapat tulisan Bagi pejuang tak ada satu kepuasaan kecuali
hasil perjuangannya diteruskan oleh generasi selanjutnya”.
Selain Monumen dipalagan
ini juga terdapat Museum Palagan Perjuangan yang didalamnya terdapat
benda-benda yang berhubungan dengan pertempuran berdarah itu seperti ada
senjata- senjata yang digunakan dan juga didinding terdapat tulisan nama-nama
pejuang yang gugur dimedan perang tersebut, selain itu juga terdapat tempat
pemutaran video saat berlangsungnya petrtempuran yang berpusat dipalagan
tersebut, petugas penjaga museum sealau memutarkan video ketika museum ramai
oleh pengunjung.
Sampai
sekarang monumen Palagan Bojongkokosan ini menjadi saksi bisu dipecundanginya
penjajah Inggris oleh pasukan indonesia. Bagaimana tidak bahkan kejadian
pertempuran ini terkenal dengan kata pertempuran melawan Ular mengapa demikian
karena konon katanya pertempuran ini menggunakan arus yanag sangat panjang dari
Sukabumi hingga sampai ke Cianjur.bahakan setiap hari Pahlawan selalu diadakan
peringatan yang sangat meriah di Palagan Perjuangan ini.
Palagan
memang terkenal akan kisah perjuangannya yg sangat heroik, namun sayang kisah
palagan ini semakin tergerus oleh arus informasi dari dunia hiburan dalam dan
luar negeri hingga sekarang banyak anak-anak sekolah yang tak tahu dan tak mau
tau tentang Sejarah Palagan Perjuangan yang
penuh pengorbanan para pahlawan bangsa. Saya pun sebagai penulis sadar seberapa
seringnya saya melewati tempat ini namun kurang tahunya saya tentang sejarah
dibalik tempat yang sering saya lewati ini, semoga dengan banyak belajarnya
kita mengenai tempat-tempat bersejarah dapat membubuhkan sikap nasionalisme
kita terhadap negeri tercinta ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar